TUGAS GEOMORFOLOGI DASAR
DI
S
U
S
U
N
OLEH
ZIBRAN TANAIYO
451 413 022
KELAS
A
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN
ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
2016
II. Konsep Dasar
Geomorfologi dan Aspek – Aspek Geomorfofogi
a.
Konsep Dasar Geomorfologi
- proses fisikal yang sama dan hukum-hukumnya yang berlaku sekarang juga berlangsung sejak zaman dahulu sepanjang zaman geologi, meskipun dengan intensitas yang berbeda
- Struktur geologi menjadi faktor kontrol dominan dalam evolusi bentuklahan dan tercermin padanya.
- Pada tingkat tertentu permukaan bumi itu memiliki relief, karena proses geomorfik itu bekerja dengan kecepatan yang berbeda-beda.
- Proses geomorfik meninggalkan bekas yang menonjol pada bentuklahan, dan setiap proses geomorfik akan berlangsung sesuai dengan karakteristik bentuklahannya.
- Oleh karena tenaga erosional yang bekerja di permukaan bumi berbeda-beda, maka akan menghasilkan tingkat perkembangan yang berbeda.
- Evolusi geomorfik umumnya lebih kompleks dan tidak sederhana.
- Topografi permukaan bumi yang berumur lebih tua dari zaman tertier lebih sedikit dan kebanyakan tidak lebih dari kala Pleistosen
- Interpretasi bentanglahan saat sekaranag yang tepat, tidak mungkin tanpa perhatian yang mendalam terhadap perubahan geologis dan iklim selama kala Pleistosen
- Penilaian iklim dunia penting untuk memahami dengan baik arti penting dari proses geomorfik
- Geomorfologi meskipun lebih menekankan pada bentanglahan saat sekarang, sangat bermanfaat untuk mempelajari sejarah sejarahnya, dan untuk memperkirakan perkembangannya di mas datang.
Aspek
– Aspek Geomorfologi
Ada sembilan aspek yang perlu dipahami dalam memperlajari
Geomorfologi (Thornbury, 1954), yaitu : Proses Geomorfik yang bekerja pada masa
geologi juga bekerja sekarang. The present is the key to the past Struktur
geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan,
dan struktur geologi discerminkan oleh ben tuklahannya. Proses Geomorfologi
meninggalkan bekas tertentu pada bentuk lahan dan setiap proses geomorfologi
yang bekerja meninggalkan karakteristik tertentu pada masing-masing
perkembangannya. karena perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan
bumi, maka dihasilkan urutan bentuk lahan yang mempunyai karakteristik tertentu
pada masing-masing tahap perkembangannya. Evolusi Geomorfik yang kompleks lebih
umum dibandingkan dengan evolusi geomorfik yang sederhana. Sebagian kecil
bentukan di permukaan bumi lebih tua dari Tersier dan sebagian besar lebih muda
dari pleistosen. Studi bentang lahan yang ada sekarang tidak akan berhasil
dengan baik jika tidak memperhatikan perubahan-perubahan geologi dan iklim
dimasa lampau. Apresiasi iklim dunia diperlukan untuk mengetahui berbagai variasi
pentingnya perbedaan proses geomorfologi.
Walaupun geomorfologi menekankan bentukan yang ada sekarang,
namun untuk mengetahui secara mendalam perlu dipelajari sejarah pembentukan
bentuk lahan tersebut. (Thornbury, 1954) Selain harus memahami 9 konsep dasar
tersebut, diharuskan juga untuk memahami Aspek kajian Geomorfologi. yang
mencakup : Geomorfologi : Morfografi : Deskripsi bentuk lereng Morfometri :
Aspek kuantitatif bentuk lereng, panjang lereng, dan beda tinggi. Morfogenesa :
Morfostriktur aktif : proses dinamika endogen Morfostrutur pasif : tipe dan
struktur lithologi dan kaitannya dengan pelapukan dan erosi. Morfodinamik :
Proses dinamika eksogen dalam kaitannya dengan aktivitas angin, air, es, gerak
masabatuan, dan vulkanisme. Morfokronologi : Umur Relatif Umur Absolut
Morfoaransemen : adalah susunan keruangan dan hubungan berbagai macam bentuk
lahan dan proses yang berkaitan. Sumber : Thornbury, 1954.
Selama sejarah perkembangan
Geografi, dikenal dua objek kajian utama, yaitu: Geografi Fisik, yang
mendasarkan pada objek bentang alami (natural landscape) dengan penekanan pada
bentuklahan (landform), dan Geografi Sosial, yang mendasarkan kepada objek
bentang budaya (cultural landscape).
Dalam Geografi, dikaji fenomena geosfer melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu: (a) pendekatan keruangan, (b) ekologi, dan (c) kompleks wilayah. Fenomena geosfer merupakan hasil dari interaksi faktor alam dan faktor manusia. Kenampakan fenomena geosfer pada hakekatnya ada 3 (tiga) paham utama, yaitu: (a) deterministik (faktor alam mempengaruhi kondisi manusia), (b) posibilistik (faktor manusia mempengaruhi alam), dan (c) probabilistik (faktor alam dan manusia sama-sama memberikan kemungkinan terbentuknya fenomena geosfer).
Dalam Geografi, dikaji fenomena geosfer melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu: (a) pendekatan keruangan, (b) ekologi, dan (c) kompleks wilayah. Fenomena geosfer merupakan hasil dari interaksi faktor alam dan faktor manusia. Kenampakan fenomena geosfer pada hakekatnya ada 3 (tiga) paham utama, yaitu: (a) deterministik (faktor alam mempengaruhi kondisi manusia), (b) posibilistik (faktor manusia mempengaruhi alam), dan (c) probabilistik (faktor alam dan manusia sama-sama memberikan kemungkinan terbentuknya fenomena geosfer).
Ø Aspek geomorfolog
Aspek-aspek geomorfologi meliputi:
. 1)
Aspek morfologi:
a. Morfografi adalah suatu bentuk lahan
yang dinyatakan dalam kualitatif
b. Morfometri adalah suatu bentuk lahan
yang dinyatakan dalam kuantitatif
2) Aspek morfogenesis
Menyangkut
asal usul dari bentuk lahan. Morfogenesis terkait dengan tenaga dan proses
geomorfologi
3) Aspek morfoklonologis
Membahas
tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta.
4) Aspek morfosiasi
Membahas
tentang urutan kejadian antara satu bentuk lahan dengan bentuk lahan yang lain.
Sangat membantuu ☺☺☺☺ terima kasihh
BalasHapus