TUGAS GEOMORFOLOGI DASAR
DI
S
U
S
U
N
OLEH
ZIBRAN TANAIYO
451 413 022
KELAS
A
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN
ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
2016
VII. Bentang Lahan
Bentang lahan adalah suatu
kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi
tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang
terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat. Berdasarkan klasifikasi yang
dikemukaan oleh Van Zuidam (1969) dan Verstappen maka bentuk muka bumi dapat
diklasifikasikan menjadi 8 satuan bentuklahan utama (geomorfologi), yang dapat
masing-masing dirinci lagi berdasarkan skala peta yang digunakan. Adapun satuan
bentuk lahan tersebut adalah sebagai berikut (Zmit, 2013).
Istilah bentanglahan
berasal dari kata landscape (Inggris), atau landscap (Belanda) dan landschaft
(Jerman), yang secara umum berarti pemandangan. Arti pemandangan mengandung 2
(dua) aspek, yaitu: (a) aspek visual dan (b) aspek estetika pada suatu
lingkungan tertentu (Zonneveld, 1979 / Widiyanto dkk, 2006). Ada beberapa
penulis yang memberikan pengertian mengenai bentanglahan, antara lain:
1. Bentang lahan
merupakan gabungan dari bentuklahan (landform). Bentuklahan merupakan
kenampakan tunggal, seperti sebuah bukit atau lembah sungai. Kombinasi dari
kenampakan tersebut membentuk suatu bentanglahan, seperti daerah perbukitan
yang baik bentuk maupun ukurannya bervariasi / berbeda-beda, dengan aliran air
sungai di sela-selanya (Tuttle, 1975).
2.
Bentang lahan ialah sebagian ruang permukaan bumi yang terdiri atas
sistem-sistem, yang dibentuk oleh interaksi dan interpen-densi antara
bentuklahan, batuan, bahan pelapukan batuan, tanah, air, udara, tetumbuhan,
hewan, laut tepi pantai, energi dan manusia dengan segala aktivitasnya, yang
secara keseluruhan membentuk satu kesatuan (Surastopo, 1982).
3.
Bentang lahan merupakan bentangan permukaan bumi dengan seluruh fenomenanya,
yang mencakup: bentuklahan, tanah, vegetasi, dan atribut-atribut lain, yang
dipengaruhi oleh aktivitas manusia (Vink, 1983).
Berdasarkan
pengertian bentanglahan tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat 8
(delapan) unsur penyusun bentanglahan, yaitu: udara, batuan, tanah, air,
bentuklahan, flora, fauna, dan manusia, dengan segala aktivitasnya. Kedelapan
unsur bentanglahan tersebut merupakan faktor-faktor penentu terbentuknya
bentanglahan, yang terdiri atas: faktor geomorfik (G), litologik (L), edafik
(E), klimatik (K), hidrologik (H), oseanik (O), biotik (B), dan faktor
antropogenik (A). Dengan demikian, berdasarkan faktor-faktor pembentuknya,
bentanglahan (Ls) dapat dirumuskan :
Ls
= f (G, L, E, K, H, O, B, A)
Keterangan
:
Ls
: bentanglahan
G
: geomorfik
L
: litologik
E
: edafik
K
: klimatik
H
: hidrologik
O
: oseanik
B
: biotik
A
: antropogenik
Dikaitkan dengan
konsep pada Bab 1, maka bentanglahan mencakup 2 (dua) aspek kajian penting,
yaitu: (a) bentang alami dengan inti kajian bentuklahan, dan (b) bentang budaya
dengan inti kajian manusia dengan segala perilakunya terhadap lahan.
Bentang lahan merupakan
gabungan bentuk lahan. Bentang lahan atau landskap bentuk lahan tanah, vegetasi
dan atribut- atribut yang di pengaruhi oleh manusia. ( Vink, 1983).
a. Unsur bentang lahan
Unsur
bentang lahan terdiri dari
1. Bentuk
lahan
2. Udara
3. Tanah
4. Air
5. Batuan
6. Flora
7. Fauna
8. manusia
b. Faktor Penentu terbentuknya Bentang
lahan
1. Faktor
geomorfik ( bentuk permukaan bumi)
2. Faktor
litologi (batuan )
3. Faktor
limatik ( iklim terdiri dari suhu, kelembaban, udara, angin, dan cur ah hujuan)
4. Faktor
edafik (tanah)
5. Faktor
hidrologi) air
6. Faktor
oseanik (angin)
7. Faktor
biotik (tumbuhan)
8. Faktor
antrpogenik ( manusia)
Sumber: http.pengertian bentang lahan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar