Minggu, 25 September 2016

Bentang Lahan

TUGAS GEOMORFOLOGI DASAR
DI
S
U
S
U
N
OLEH

ZIBRAN TANAIYO
451 413 022
KELAS A





PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2016

VII. Bentang Lahan
            Bentang lahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat. Berdasarkan klasifikasi yang dikemukaan oleh Van Zuidam (1969) dan Verstappen maka bentuk muka bumi dapat diklasifikasikan menjadi 8 satuan bentuklahan utama (geomorfologi), yang dapat masing-masing dirinci lagi berdasarkan skala peta yang digunakan. Adapun satuan bentuk lahan tersebut adalah sebagai berikut (Zmit, 2013).
             Istilah bentanglahan berasal dari kata landscape (Inggris), atau landscap (Belanda) dan landschaft (Jerman), yang secara umum berarti pemandangan. Arti pemandangan mengandung 2 (dua) aspek, yaitu: (a) aspek visual dan (b) aspek estetika pada suatu lingkungan tertentu (Zonneveld, 1979 / Widiyanto dkk, 2006). Ada beberapa penulis yang memberikan pengertian mengenai bentanglahan, antara lain:
1. Bentang lahan merupakan gabungan dari bentuklahan (landform). Bentuklahan merupakan kenampakan tunggal, seperti sebuah bukit atau lembah sungai. Kombinasi dari kenampakan tersebut membentuk suatu bentanglahan, seperti daerah perbukitan yang baik bentuk maupun ukurannya bervariasi / berbeda-beda, dengan aliran air sungai di sela-selanya (Tuttle, 1975).
2. Bentang lahan ialah sebagian ruang permukaan bumi yang terdiri atas sistem-sistem, yang dibentuk oleh interaksi dan interpen-densi antara bentuklahan, batuan, bahan pelapukan batuan, tanah, air, udara, tetumbuhan, hewan, laut tepi pantai, energi dan manusia dengan segala aktivitasnya, yang secara keseluruhan membentuk satu kesatuan (Surastopo, 1982).
3. Bentang lahan merupakan bentangan permukaan bumi dengan seluruh fenomenanya, yang mencakup: bentuklahan, tanah, vegetasi, dan atribut-atribut lain, yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia (Vink, 1983).
Berdasarkan pengertian bentanglahan tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat 8 (delapan) unsur penyusun bentanglahan, yaitu: udara, batuan, tanah, air, bentuklahan, flora, fauna, dan manusia, dengan segala aktivitasnya. Kedelapan unsur bentanglahan tersebut merupakan faktor-faktor penentu terbentuknya bentanglahan, yang terdiri atas: faktor geomorfik (G), litologik (L), edafik (E), klimatik (K), hidrologik (H), oseanik (O), biotik (B), dan faktor antropogenik (A). Dengan demikian, berdasarkan faktor-faktor pembentuknya, bentanglahan (Ls) dapat dirumuskan :
Ls = f (G, L, E, K, H, O, B, A)
Keterangan :
Ls : bentanglahan
G : geomorfik
L : litologik
E : edafik
K : klimatik
H : hidrologik
O : oseanik
B : biotik
A : antropogenik
Dikaitkan dengan konsep pada Bab 1, maka bentanglahan mencakup 2 (dua) aspek kajian penting, yaitu: (a) bentang alami dengan inti kajian bentuklahan, dan (b) bentang budaya dengan inti kajian manusia dengan segala perilakunya terhadap lahan.
Bentang lahan merupakan gabungan bentuk lahan. Bentang lahan atau landskap bentuk lahan tanah, vegetasi dan atribut- atribut yang di pengaruhi oleh manusia. ( Vink, 1983).
a.      Unsur bentang lahan
Unsur bentang lahan terdiri dari
1.      Bentuk lahan
2.      Udara
3.      Tanah
4.      Air
5.      Batuan
6.      Flora
7.      Fauna
8.      manusia
b.      Faktor Penentu terbentuknya Bentang lahan
1.      Faktor geomorfik ( bentuk permukaan bumi)
2.      Faktor litologi (batuan )
3.      Faktor limatik ( iklim terdiri dari suhu, kelembaban, udara, angin, dan cur ah hujuan)
4.      Faktor edafik (tanah)
5.      Faktor hidrologi) air
6.      Faktor oseanik (angin)
7.      Faktor biotik (tumbuhan)
8.      Faktor antrpogenik ( manusia)

Sumber:  http.pengertian bentang lahan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar